Selasa, 10 Mei 2011

tolong di pikir ya

Indonesia adalah sorga luar biasa ramah bagi perokok, tapitempat siksa tak tertahankan bagi orang yang tak merokokDisawah , petani merokokdi pabrik, pekerja merokok,di kabinet, menteri merokokdi pabrik petasan, pemilik modalnya merokok,
di balik pagar SMU, murid mencuri – curi merokok,
di andong Yogya, kusirnya merokok,
sampai kabarnya ada kuda andong minta diajari pula merokok.
Duduk kita di tepi tempat tidur, ketika dua orang bergumul saling menularka HIV-AIDS sesamanya, tapi kita tidak ketularan penyakitnya.
Duduk kita disebelah orang yang dengan cueknya mengepulkan asap rokok, dikantor atau distopan bus, kita ketularan penyakitnya.
Nikotin lebih jahat penularannya ketimbang HIV-AIDS.
Di puskesman pedesaan, orang kampung merokok,
di apotik, yang antri obat merokok,
di panti pijat, tamu- tamu disilahkan merokok,
istirahat main tenis, orang merokok,
di pinggir lapangan voli, orang merokok,
menyandang raket badminton, orang merokok,
pemain bola PSSI, sembunyi – sembunyi merokok,
panitia pertandingan balap mobil, pertandingan bulutangkis, turnamen sepakbola, mengemis- ngemis mencium kaki sponsor perusahaan rokok.
Di kamar kecil 12 meter kubik, sambil ’ek- ek’, orang goblok merokok.
D sebuah ruang sidang ber AC penuh, duduk sejumlah ulama terhormat merujuk kitab kuning dan mempersiapkan sejumlah fatwa.
Mereka ulama ahli hisab.Haasaba, Yuhaasibu, Hisaaban.
Bukan ahli hisab ilmu falak, tapi ahli hisap rokok.
Diantara jari telunjuk dan jari tengah mereka terselip berhala-berhala kecil, sembilan senti panjangnya,putih warnanya,
Kemana- mana dibawa dengan setia, satu kantong dengan tasbih 99 butirnya.
Laa taqtuluu anfusakum. Min fadhlik, ya ustadz.
25 penyakit ada dalam Khamr. Khamr diharamkan.
15 penyakit ada dalam daging Khinzir (babi). Daging khinzir diharamkan.
4000 zat kimia beracun ada pada sebatang rokok.
Patutnya rokok diapakan ?
Tak perlu dijawab sekarang , ya ustadz.
Wa yuharrimu ’alayhimul Khabaaith.
Mohon ini direnungkan tenang- tenang,
Karena pada zaman Rasulluuah dahulu, sudah ada alkohol, sudah ada babi, tapi belum ada rokok.
Jadi ini PR untuk para ulama.
Pada saat sajak ini dibacakan,
Berhala- berhala kecil itu sangat berkuasa di negara kita,....jutaan jumlahnya,
Bersembunyi dalam kantong baju dan celana, dibungkus dalam kertas berwarni dan berwarna,
Diiklankan dengan indah dan cerdasnya.
Tidak perlu wudlu atau tayyamum menyucikan diri,
Tidak perlu ruku’ dan sujud untuk taqarrub pada tuhan – tuhan ini,
Karena orang akan khusyuk dan fana dalam nikmat, lewat upacara menyalakan api dan sesajen asap tuhan – tuhan ini,
Robbana........
Beri kami kekuatan menghadapi berhala berhala ini. ini cuma guyonan kawan jngan di anggap seriuzzz

Tidak ada komentar:

Posting Komentar