Rabu, 11 Mei 2011

kisah pilu

Aku terlahir dari sebuah keluarga pedagang keturunan Tionghoa yang tinggal di Surabaya . Liem Seeng Tee, adalah nama ayahku. Sejak kecil aku memang ditakdirkan memiliki kulit tubuh yang halus, mulus, putih berseri, dengan sedikit rona kekuningan, sebagaimana layaknya warga keturunan tionghoa. Ketika usiaku beranjak dewasa, kehalusan kulitku tak banyak berubah , masih sama seperti dulu, laksana kulit bayi. Maka tak heran, apabila banyak mata pria dewasa, yang melirik kearahku, senyuman dan siulan nakal kadang sesekali terdengar. Bahkan tak hanya pria, para wanita pun banyak yang berdecak mengagumiku, apalagi apabila ibuku mendandani dengan gaun warna kuning – merah kesukaanku, lalu sengaja memajangku dimuka warungnya , diantara mereka ada yang suka mencubitiku.


Kisah pilu ini, berawal ketika seorang pria paruh baya datang ke warung kami dan menemui ibuku. Keduanya terlihat saling berbincang , tampaknya serius sekali . Kemudian pria itu menyodorkan beberapa lembar uang kepada ibuku. Entah apa yang mereka perbincangkan tadi, tahu – tahu aku sudah dibawa pergi oleh pria tersebut. Malang memang tak dapat ditolak, ternyata aku dibawa ke sebuah penginapan. Seorang wanita ber rok mini membukakan kami pintu, ” Selamat sore Boss... ” ucapnya genit, perasaanku mengatakan pastilah ia bukan tipe wanita baik – baik.

Kami diantarkan masuk ke ruang tamu penginapan itu, Kulihat beberapa botol kosong tergeletak diatas meja, Satu botol lagi tinggal berisi separuh dibiarkan terbuka dengan beberapa gelas mengelilinginya. Kemudian diletakkan aku dipangkuannya. Tanpa menunjukkan ekspresi raut muka malu , dielus – elusnya tubuhku, tangan kasarnya merobek sedikit bagian atas gaunku. Tanpa bisa kutolak, diciuminya bagian leherku dengan penuh nafsu.
Tak lama kemudian, datang dua orang pria bertubuh kekar, mereka saling menyapa. Dan astaga....bau alkohol keluar dari mulut mereka, jijik dan ingin muntah aku rasanya. Sambil berbincang & tertawa –tawa, salah satu dari mereka bertanya, ” Barang baru ya ?... Bagi doong...!

Demikian dan tak usah kuceritakan lebih panjang lagi, walaupun sambil terbatuk – batuk, gambaran kenikmatan terpancar dari wajah mereka setelah puas menjamah dan menggilir diriku. Hatiku teriris pedih, mendapati perlakuan mereka. Aku tidak bisa berontak, aku tak berdaya, mungkin karena aku memang ditakdirkan sebagai benda yang lemah, dan tak bisa apa -apa.

Habis sudah diriku, yang tersisa hanyalah gaun kuning merah yang kukenakan tadi, tampak robek disana – sini, dan teronggok dilantai, namun masih dapat kubaca dengan jelas tulisan pada gaunku: 
sigaret kretek , Dji Sam Soe, fatsal 5~ surabaia,
merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar